Selasa, 11 Maret 2008

Perkembangan Remaja

Adolescence atau lebih dikenal dengan istilah Remaja. Remaja sendiri mempunyai arti “tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa. Tokoh psikologi J. Piaget lebih lanjut meyampaikan bahwa ciri Adolescence mencakup kematangan mental, sosial, fisik dan emosi dari individu tersebut. Usia remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berlangsung kira-kira usia 13 tahun sampai 17 tahun.. Setiap tahap perkembangan manusia selalu disertai tugas-tugas perkembangan yang disesuaikan dengan usianya pada saat itu. Bila seseorang gagal melalui tugas perkembangan pada usia yang sebenarnya maka tak jarang memasuki tahap perkembangan berikutnya akan mengalami masalah pada diri seseorang tersebut. Satu sifat yang mendasar yang seringkali dijumpai para orangtua terhadap remajanya yaitu sifat “pemberontak” dalam hal ini pertentangan antara anak dan orangtua. Masalah yang kerapkali terjadi adalah perbedaan keinginan dan pemikiran diantara keduanya. Orangtua cenderung menuntut anaknya harus mengikuti semua keinginan dan kerapkali menganggap sang anak masih terlalu kecil untuk memahami segala sesuatu yang ada disekitarnya. Memiliki anak yang penurut adalah harapan setiap orangtua namun apa yang terjadi jika kita memiliki anak yang cenderung keras dan tidak penurut. Sikap pemberontak yang muncul pada usia remaja merupakan manifestasi dari keinginan mereka untuk menemukan identitas diri untuk mendapatkan peran sebagai manusia dewasa dalam masyarakat. Bersikap memberontak yang kerap kali muncul biasanya disebabkan karena suatu keinginan dimana apabila muncul ketidak sepahaman padasatu maksud dan tujuan antara anak dan orangtua. Missalnya saja kegiatan yang berhubung dengan pendidikan, minat mereka terhadap suatu kegiatan, komunitas seusianya ( teman gang/kelompok ) serta menentukan jam malam bagi mereka.

Sebagai orangtua tentulah masalah besar apabila mendapati anaknya yang kerap kali tidak memiliki kesepahaman dengan keinginan orantua. Orangtua lebih cenderung memaksakan keinginan mereka dan sang anak cenderung bersikap tegas pada pendiriannya apabila keinginan yang dimaksud tak dapat mereka penuhi. Lantas hal apa yang harus dipahami orangtua dalam menyikapi masalah ini…??? Hal pertama yang harus dilakukan kenali terlebih dahulu karakter atau sifat-sifat khas anak usia remaja sehingga kita bisa memahami dan mengerti pola prilaku anak yang muncul diusia remaja ini. Adapun beberapa karakteristik dari anak usia remaja adalah:

1. Masa remaja merupakan periode penting artinya segala sesuatu yang terjadi baik jangka pendek maupun panjang berakibat langsung terhadap sikap dan prilaku mereka.

2. Masa remaja merupakan periode peralihan artinya anak beralih menjadi dewasa dan meniggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanakan dan mempelajari prilaku baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.

3. Masa remaja merupakan periode perubahan yang mencakup perubahan emosi, perubahan proporsi tubuh, minat, perilaku dan nilai yang dianut.

4. Masa remaja merupakan masa mencari identitas

5. Usia remaja merupakan usia yang menimbulkan ketakutan karena menimbulkan beberapa pertentangan dengan orangtua.

6. Masa remaja merupakan masa tidak realistik. Hal ini disebabkan sudut pandang mereka terhadap sesuatu dan menjadikannya cermin. Semakin tidak realistic cita-citanya maka anak akan semakin menjadi marah dan akan sakit hati apabila semua harapan tidak berhasil dicapainya.

7. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa artinya mereka akan merubah stereotif baru menjadi remaja dewasa dengan melakukan peran baru menjadi sosok orang dewasa dalam hal prilaku dan sikap serta tindakan mereka sehingga memberikan citra yang mereka inginkan.


Dengan mengetahui dan memahami karakteristik usia remaja setidaknya orangtua dapat lebih bersikap terbuka dalam berkomunikasi dengan anak dalam mengungkapkan maksud dan tujuan serta keinginan-keinginan, sediakan waktu untuk sekedar shering dan diskusi kecil atas masalah-masalah yang terjadi pada hari itu juga, beri dukungan atas apa yang mereka utarakan dan berusaha bersikap empati serta berpikir positif pada tujuan dari apa yang menjadi keinginan mereka, dengan demikian apabila beberapa hal tersebut sudah diperoleh niscaya anak akan merasa nyaman berada dalam rumah dan tidak lagi berusaha mencari jawaban-jawaban atas keraguan mereka diluar lingkungan keluarga. Terakhir Love and care dari orangtua akan menjadikan anak nyaman dan siap melangkah ke perkembangan selanjutnya yaitu menjadi remaja dewasa dengan kematangan mental dan emosi yang pada akhirnya mereka siap untuk mengaktualisasikan peran mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar